Minggu, 09 Desember 2012

FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNS
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Rina Valia (valiarina@yahoo.com)
Universitas Sebelas Maret

ABSTRACT
Artikel ini mengemukakan tentang penggunaan facebook sebagai media pembelajaran mata kuliah Etka dan Kepribadian untuk mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran dengan facebook cukup membuat pembelajaran lebih aktif, terutama bagi mahasiswa yang kurang cakap ketika di kelas.
Kata Kunci: facebook.

LATAR BELAKANG
Di era globalisasi sekarang ini, kita mengetahui bahwa teknologi berkembang sangat pesat. Dengan berkembangnya dunia teknologi tersebut banyak sekali situs-situs jejaring sosial yang mempengaruhi masyarakat. Seperti situs Facebook dan Twitter yang belakangan ini digemari hampir semua kalangan masyarakat. Seiring perkembangan zaman pemanfaatan jejaring sosial tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industri dan tentu saja dalam bidang pendidikan.
Dalam artikel ini penulis membahas tentang penggunaan facebook sebagai media pembelajaran mahasiswa Pendidikan Ekonomi kelas B1 mata kuliah Etika dan Kepribadian.


RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana penggunaan facebook untuk media pembelajaran?
2.      Mengapa menggunakan facebook untuk media pembelajaran dan bukan social network yang lain?

TUJUAN
1.      Mengemukakan hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan facebook  sebagai media pembelajaran mata kuliah Etika dan Kepribadian Mahasiswa B1 Pendidikan Ekonomi FKIP UNS.
2.      Mengemukakan alasan-alasan mengapa social network yang digunakan untuk media pembelajaran mata kuliah Etika dan Kepribadian adalah facebook.

MANFAAT
1.      Bagi Mahasiswa
a.       Menambah wawasan berkaitan manfaat social network (facebook).
b.      Mengetahui sisi positif dari penggunaan facebook daslam kehidupan sehari-hari.

2.      Bagi Dosen
a.       Memberikan wawasan tentang contoh penggunaan media pembelajaran bagi Mahasiswa

KAJIAN PUSTAKA
1.      Kajian Facebook
a.       Pengertian
Facebook merupakan situs web jejaring sosial popular yang memungkinkan para penggunanya dapat menambah foto, kontak, atau informasi personil lainnya dan dapat bergabung dalam komunitas untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan pengguna lainnya. (http://www.idafazz.com/pengertian-facebook)

b.      Sejarah
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg pada 4 Februari 2004. Awalnya penggunaan facebook hanya diperuntukkan bagi mahasiswa dari Harvard College. Kemudian diperluas dalam ke sekolah lain di wilayah Boston, Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy Leagu. Kemudian banyak perguruan tinggi yang kemudian ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu setahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki surat-e suatu universitas dapat bergabung dengan situs jejaring sosial tersebut.
Pada September 2006, facebook mulai membuka pendaftaran bagi siapa saja yang memiliki alamat e-mail. (http://www.idafazz.com/pengertian-facebook)
c.       Manfaat Facebook  dalam pendidikan
Situs jejaring sosial seperti facebook dapat membantu peserta didik dalam berinteraksi secara sosial dan akademik. Facebook memungkinkan peserta didik berhubungan akrab dengan pendidik dan siswa lain. Facebook menyediakan platform untuk berinteraksi dan berbagi pengetahuan. Facebook juga menyediakan fasilitas group untuk para siswa bergabung dan membahas berbagai topik,  berkolaborasi dan menggunakan aplikasi pendidikan untuk mengelola aktivitas belajar. (http://siagapulsa.info/facebook-membantu-siswa-sekolah-dalam-berinteraksi-secara-sosial-dan-akademik)


2.      Kajian Media pembelajaran
a.       Pengertian
Media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi sebagai perantara atau penyampai isi berupa informasi pengetahuan berupa visual dan verbal untuk keperluan pengajaran. (http://www.syafir.com/2010/10/01/media-pembelajaran)

b.      Tujuan penggunaan Media Pembelajaran
(1)   Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat dan berdaya guna.
(2)   Untuk mempermudah bagi pendidik dalam menyampaikan informasi materi kepadapeserta didik.
(3)   Untuk mempermudah bagi peserta didik dalam menyerap atau menerima materi yang disampaikan oleh pendidik.
(4)   Untuk mendorong keinginan peserta didik mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan pendidik. (http://www.syafir.com/2010/10/01/media-pembelajaran)

c.       Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Anonimos (2007: tanpa halaman) manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut :
(1)   Dapat menarik dan memperbesar perhatian peserta didik terhadap materi pengajaran.
(2)   Membantu peserta didik dalam memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain.
(3)   Menumbuhkan kemampuan peserta didik untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan. (http://www.syafir.com/2010/10/01/media-pembelajaran)

3.      Hubungan Logis Media Pembelajaran terhadap Facebook
Facebook telah dikenal dan digunakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya karena cara membuat akun-nya yang cukup mudah, tetapi juga karena banyak manfaat dari facebook tersebut, salah satunya adalah manfaat di bidang pendidikan. Salah satu manfaat yang dapat diperoleh yaitu untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
Hal ini dapat dilakukan ketika pendidik tidak dapat menyampaikan materi secara langsung, maka materi tersebut dapat disampaikan melalui facebook dengan memanfaatkan fasilitas group yang juga dapat digunakan untuk sarana diskusi antara pendidik dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan peserta didik lain.

METODE PENULISAN
Dalam penulisan ini penulis mengambil metode penelitian kualitatif yang didefinisikan oleh Prof. Dr. Lexy J. Moleong sebagai penelitian yang memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.(2006:6) (http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2007/11/penelitian-kualitatif-metode-kualitatif.html)

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan media facebook cukup membantu penyampaian materi kuliah Etika dan Kepribadian kepada mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS ketika dosen tidak bisa menyampaikan materi secara langsung. Selain itu facebook juga cukup diminati mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS karena facebook sangat mudah diakses. Meskipun sebenarnya banyak sekali social-network lain yang juga dapat digunakan, namun dari sekian banyak social-network tersebut, facebook merupakan social network yang mudah diakses menggunakan handphone karena muatan datanya lebih kecil dibandingkan dengan twitter atau blogger. Bahkan dengan media pembelajaran seperti itu mampu membuat mereka yang kurang cakap di kelas menjadi lebih aktif dalam pembelajaran melalui social-network (facebook) tersebut.
Pembelajaran yang dilakukan melalui facebook dapat digunakan sebagai ganti pertemuan yang tidak dapat dihadiri oleh dosen pengajar. Pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan  tugas kepada mahasiswa atau dimulai dengan diberikannya materi seperti permasalahan-permasalahan tertentu yang kemudian dibahas bersama oleh mahasiswa-mahasiswa tersebut.

SIMPULAN
Dari penelitian kualitatif yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa facebook cukup efektif dan efisien untuk digunakan sebagai media pembelajaran ketika dosen tidak bisa hadir mengisi pertemuan.
Langkah ini diambil karena facebook sangat mudah digunakan dibandingkan twitter dan blogger, bahkan hampir setiap orang sudah mendaftarkan diri sebagai anggota facebook sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cukup lancar.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.syafir.com/2010/10/01/media-pembelajaran
http://siagapulsa.info/facebook-membantu-siswa-sekolah-dalam-berinteraksi-secara-sosial-dan-akademik
http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2007/11/penelitian-kualitatif-metode-kualitatif.html

Etika dan Moral


Nama       : Rina Valia
NIM         : K7411131
Kelas        : B1
Prodi       : Pendidikan Ekonomi


TUGAS  MATA KULIAH ETIKA DAN KEPRIBADIAN
RESUME BAB 1 : ETIKA DAN MORAL


a)     Pengertian Etika
Etika menurut istilah berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu Ethos(tunggal) berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kebiasaan, adat, akhlal, watak, perasaan, cara berpikir. Etha(jamak) berarti adat istiadat. Jadi, menurut istilah Etika adalah ilmu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat istiadat.

Pengertian Etika dari berbagai sumber :
·         KBBI Lama (Poerwadarminta, 1955)
Atika sebagai Ilmu pengetahuantentang asas-asas akhlak(moral). Hanya mengenal satu arti yaitu etika sebagai ilmu.

·         KBBI Baru (Depdikbud, 1988)
Etika dibedakan menjadi tiga arti yaitu :
(a)   Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
(b)  Kumpulan asas atau nilai berkenaan dengan akhlak
(c)   Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau bermasyarakat

·         K. Bertens (1997)
(a)    Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya(sistem nilai)
(b)  Kumpulan asa atau nilai moral(kode etik).
(c)   Ilmu tentang yang baik atau tentang yang buruk(filsafat moral).


·         Sumaryono (1995)
Etika berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia.

·         A Sonny Keraf & Robert Haryono Imam (1995)
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik pribadi maupun kelompok.

b)    Etika sebagai Cabang Filsafat
1.        Moralitas : Ciri Khas Manusia
Moralitas merupakan suatu dimensi nyata dalam hidup manusia, baik pada tahap perorangan maupun sosial dan moralitas hanya terdapat pada manusia. Hukm moral adalah imbauan kepada kemauan manusia dan mengarahkan diri kepadakemauan manusia dengan menyuruh melakukan sesuatu. (K. Bertens, 1977:14)dapat dikatakan bahwa hukum moral mewajibkan manusia, keharusan moral adalah kewajiban.

2.       Etika : Ilmu tentang Moralitas
Etika adalah ilmu yang membahastentang moralitas atau tentang sejauh berkaitan dengan moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas.
Ada tiga pendekatan dalam konteks ini, yaitu:
(1)   Etika Deskriptif
Etika Deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu-individu tertentu, dalam kebudayaan-kebudayaan atau subkultural-subkultural tertentu, dalam periode sejarah dan sebagainya. Etika Deskriptif hanya melukiskan, dan tidak memberi penilaian.

(2)  Etika Normatif
Etika Normatif merupakan bagian terpenting dari etika. Dalam etika ini tidak hanya sebatas melukiskan namun juga melibatka diri dengan mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia. Etika Normatif tidak melukiskan melainkan menentukan benar tidaknya tingkah laku atau anggapan moral.
Secara singkat Etika Normatif bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktek.
Etika Normatif dibagi menjadi :
(a)   Etika Umum
Etika umum membahas kondisi dasar bagaimana manusia bertindak etis, dalam mengambil keputusan etis, dan teori etika serta mengacu pada prinsip moral dasar yang menjadi pegangan dalam bertindak dan tolok ukur atau pedoman untuk menilai “baik ayau buruknya”

(b)  Etika khusus
Etika khusus tidsk terlepas darisistem nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan masyarakat, seperti berpedoman pada nilai kebudayaan, adat istiadat, moral dasar, kesusilaan, pandangan hidup, kependidikan, kepercayaan, hingga nilai-nila kepercayaan keagamaan yang dianut.
Etika khusus terbagi menjadi dua, yaitu :
(i)    Etika Pribadi(Individual)
Menyangkut kewajiban dan perilaku manusia terhadap dirinya sendiri untuk mencapai kesucian kehidupan pribadi, kebersihan hati nurani, dan berakhlak jujur.

(ii)  Etika Sosial
Mengenai kewajiban sikap, dan perilaku sebagai anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai sopan santun, tata krama, dan saling menghormati yang menyangkut hubungan manusia dengan manusia, baik secara perorangan atau kelompok.

(3)   Metaetika
Meta (Bahasa Yunani) berarti melebihi, melampaui.
Metaetika seolah-olah bergerak pada taraf lebih tinggi daripada perilaku etis, yaitu pada taraf bahasa etis ataubahasa yang kita gunakan di bidang moral. Metaetika mempelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis.

c)     Etika Perangai dan Etika Moral
Tugas etika tidak lain berusaha untuk hal yang baik dan yang dikatakan buruk. Sedangkan tujuan etika, agar setiap manusia mengetahui dan menjalankan perilaku, sebab perilaku yang baik bukan saja bagi dirinya saja, tetapi juga penting bagi orang lain.
Etika dapat dibagi menjadi dua, yaitu :


·         Etika Perangai
Etika Perangai adalah adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula. Contoh: berbusana adat, pergaulan muda-mudi, perkawinan semenda, upacara adat.

·         Etika Moral
Etika Moral berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan benar berdasarkan kodrat manusia. Apabila dilanggar maka timbullah kejahatan. Contoh: berkata dan berbuat jujur, menghargai hak orang lain, menghormati orangtua dan guru, dan lain-lain.
Etika Moral terwujud dalam bentuk kehendak manusia berdasarkan kesadaran(suara hati nurani).

d)    Peranan dan Manfaat Etika di Dunia Modern
Etika mempunyai manfaat yang besar dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
(a)   Membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral
(b)  Membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah sehingga dalam kehidupan bermasyarakat kita tetap dapat yang layak diterima dan ditolak mengambil sikap yang dapat dipertanggungjawabkan.
(c)   Membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
(d)  Menjembatani semua dimensi atau nila-nilai yang ada dalam masyarakat.

e)     Pengertian Etiket
Istilah Etiket berasal dari bahasa Prancis Etiquette, yang berarti kartu undangan yang lazim digunakan oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta. Dewasa ini istilah Etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima di rumah maupun duduk kantor dan sopan santun lainnya. Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan.
Dalam pergaulan hidup, etiket merupakantata cara dan tata krama yang baik dalam menggunakan bahasa maupun tingkah laku. Etiket merupakan sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat penting.
Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku individual dalam masyarakat beradab. Etiket didukung oleh beberapa nilai, yaitu:
1.        Nilai-nilai kepentingan umum
2.       Nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, dan kebaikan
3.       Nilai-nilai kesejahteraan
4.      Nilai-nilai kesopanan, harga-menghargai
5.       Nilai diskresi (discretion = pertimbangan)

Etiket sering disebut tata krama, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat.
Beberapa definisi Etiket adalah sebagai berikut :
(1)   Etika adalah kumpulan tata cara dan sikap yang baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab.
(2)  Etiket adalah tata krama, sopan santun, atau aturan-aturan yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta anutan dalam bertingkah laku.
(3)   Etiket adalah tata peraturan pergaulan yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma dan anutan dalam bertingkah laku anggota masyarakat.
Dan dapat disimpulkan bahwa etiket adalah tata aturan pergaulan yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta anutan dalam bertingkah laku pada anggota masyarakat tersebut.
Dalam buku “Bahan Diskusi Customer Service Group (CSG) dan Allround Teller (ART)” yang diterbitkanOperasional Kantor Pusat BRI, menjelaskan bahwa Etiket adalah ketentuan tidak tertulis yang mengatur tindak dan gerak manusia yang berkaitan dengan :
·         Sikap dan Perilaku
Bersikap dan berperilaku dalam menghadapi suatu situasi
·         Ekspresi Wajah
Raut muka dalam menghadapi situasi.
·         Penampilan
Sopan santun mengenai cara menampilkan diri.
·         Cara Berpakaian
Sopan santun dalam mengenakan pakaian, baik menyangkut gaya pakaian, tata warna, keserasian model.
·         Cara Berbicara
Tata cara/sopan santun dalam berbicara secara langsung maupun telepon
·         Gerak-gerik
Sopan santun dalam gerak-gerik badan dan berbicara secara langsung.




PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ETIKA DAN ETIKET
ETIKET
ETIKA
a. CARA
Karyawan dalam melayani tamunya harus bersikap sopan dan ramah menunjukkan muka yang manis. Jika hal ini tidak dipatuhi maka karyawan tersebut telah melanggar etika.
a. NIAT
Karyawan yang memberikan data sebenar-benarnya, tetapi dilaksanakan dengan muka cemberut, maka sekretaris tersebut tidak melanggar etika, tetapi melanggar etiket.
b. FORMALITAS
karyawan harus berpakaian rapi, soopan. Ia dianggap melanggar etiket jika melayani tamu dengan memakai pakaian kurang sopan.
b. NURANI
karyawan mengabaikan etika jika melakukan pekerjaan tidak jujur, meskipun sudah berpkaian rapi.
c. RELATIF
jika makan bersama atasan harus menggunakan sendok, tetapi jika dengan santai aturan tersebut tidak berlaku lagi
c. MUTLAK
ketentuan yang mengatakan untuk tidak me manipulasi dan mempermainkan data. Sifatnya mutlak dimana saja, kapan saja, dan bagi siapa saja
d. LAHIRIAH
hanya terlihat wujud nyata dan penampilan. Contoh: cara berbicara.
d. BATINIAH
menyangkut sifat batin dan hati nurani. Contoh: sifat jujur.


f)      Manfaat Etiket
Manfaat beretiket adalah menjalin hubungan yang baik dengan oranglain. Berikut adalah beberapa manfaat etiket :
i)       Menjaga hubungan baik dengan sesama manusia
ii)     Berperilaku sopan, ramah dan bersahabat dengan siapa saja.
iii)   Senantiasa ingin membantu dan menjaga perasaan orang lain.
iv)    Bisa menenmpatkan diri dalam suatu situasi dan kondisi.
v)      Orang yang tahu etiket akan lebih berhasil, dalam pergaulan dan kerja.
vi)    Membantu kita lebih percaya diri.